Selasa, 06 April 2010

fungsi dan syaraf bahasa indonesia

II. FUNGSI PARAGRAF
Fungsinya :
1. Kejelasan gagasan (tema) dalam paragraf.
Maksudnya, penulisan dapat menjelaskan atau menguraikan, penulis dapat menjelaskan atau menguraikan, yaitu suatu gagasan (tema) dimulai dan berakhir dalam paragraf.
2. Pengonsentrasian pikiran pada gagasan melalui perhentian.
Maksudnya, perhentian di akhir paragraf dapat lebih lama dilakukan pembaca agar dapat terkonsentrasi pada gagasan karangan itu.
3. Keindahan karangan itu.

III. Persyaratan Paragraf :
1. Kesatuan paragraf
Contoh yang jelas kesatuannya.
Setiap orang dilahirkan dan dibesarkan di dalam lingkungan keluarga. Tidak seorang pun yang tidak mengalami kehidupan seperti itu dalam keluarga. Pemeliharaan dan pembinaan seorang anak adalah perwujudan cinta kasih orang tua. Secara alamiah, orang tua mempunyai rasa cinta terhadap anak. Bagaimanapun keadaannya, orang tua tetap akan memelihara anaknya dengan penuh kasih sayang.


Yang tidak jelas kesatuannya:
(1) Seminggu yang lalu dipenuhi hari-hari pertarungan tidak hanya di medan pertempuran Iran-Irak tetapi juga di meja perundingan ekonomi internasional. (2) Dollar AS terus menyerang menyudut Yen Jepang dan Mark Jerman Barat. (3 ) AS sudah lama bekerjasama dengan Jerman Barat mengenai penempatan rudal-rudal berjarak sedang itu di beberapa kota di Jerman Barat. (4) Tetapi AS belum tentu akan menang, sementara korban yang menderita diperkirakan tidak hanya ekonomi Jepang dan Jerman Barat.

2. Koherensi
Maksudnya : keserasian hubungan timbal-balik antar kalimat dalam sebuah paragraf. Paragraf di bawah ini paragraf tanpa koherensi.
Besarnya dana untuk membangun AL yang dikeluarkan pemerintah Federal dalam periode tersebut dimaksudkan untuk mendukung politik luar negeri AS dalam periode yang sama, yaitu:
1. untuk menjamin dana memperluas ruang lingkup Doktrin Monroe terutama untuk wilayah Karibia,
2. untuk memperoleh wilayah Terusan Panama,
3. untuk menjamin “Politik Pintu Terbuka” terhadap Cina dan meningkatkan kepentingan AS di Timur Jauh, dan
4. untuk membantu memelihara keseimbangan kekuatan Eropa.

Kesatuan dalam paragraf itu, dibentuk tanpa koherensi tetapi melalui rincian gagasan utama,“dana dimaksudkan sebagai pendukung politik luar negeri AS”.
Kesatuan paragraf yang memerlukan koherensi itu dapat diperhatikan melalui hal-hal berikut:
a. Pengulangan (Repetisi)
Contoh :
Secara kultural kita terlihat dalam suatu situasi transformasi yang besar, pesat, dan menyeluruh. Besar karena ia terjadi secara serentak di hampir segala penjuru dunia, pesat karena ia terjadi dalam tempo yang kadang-kadang tak terkendali, menyeluruh karena ia menyangkut segala bidang kehidupan, pengetahuan, ekonomi, teknologi, politik, bahasa, kesenian, dan religi. Transformasi itu adalah transformasi kultural karena manusia adalah awal dan tujuan serta sebab dan penderita dari situasi itu.

Kata- kata transformasi, besar, pesat, dan menyeluruh disengaja pengulangannya guna penekanan gagasan pada kata-kata yang diulang tersebut.
a. Penggunaan kata ganti
Contoh :
Dengan penuh kepuasan Pak Marto mendatangi hamparan padi yang tumbuh dengan subur. Jerih payahnya tidak sia-sia. Beberapa bulan lagi ia akan memetik hasilnya. Sudah terbayang di matanya orang sibuk memotong, memanggul padi berkarung-karung, dan menimbunnya di dalam rumah. Tentu anaknya, Suni dan calon menantunya, Acep , akan ikut bergembira. Hasil panen yang berlimpah ittentu dapat menghantarkan mereka ke mahligai perkawinan.
c. Penggunaan Kata Penghubung
Penggunaan kata penghubung koherensi paragraf dilakukan penulis apabila :
1. kesulitan dalam menggunakan repetisi dan kata ganti,
2. paragraf itu tidak menekankan gagasan tetapi lebih bersifat memperjelas,
3. menjaga kesatuan paragraf dan juga memperhatikan kesinambungan dengan paragraf selanjutnya, dan
4. upaya penulis mengarahkan gagasan pada keterangan yang menyatakan hubungan tambahan, hubungan pertentangan, hubungan perbandingan, hubungan sebab, hubungan singkatan, hubungan tujuan, hubungan waktu, dan hubungan tempat.
Contoh :
Praktek menyampaikan gugatan jarang terjadi karena akan banyak memerlukan tenaga hakim. Oleh karena itu, rencana pemerintah melipatgandakan hakim baru akan banyak membantu mereka yang tidak mampu secara ekonomis di dalam pengadilan. Dengan demikian, kecenderungan masyarakat untuk berpendapat bahwa hukum hanya untuk orang kaya saja akan berkurang.

Pada contoh paragraf di atas kata penghubung yang digunakan adalah frase penghubung oleh karena itu, dan dengan demikian, sehingga cenderung menunjukkan hubungan sebab ( kausal ).

Beberapa kata penghubung :

1. pernyataan tambahan dengan menggunakan kata penghubung : tambahan, lebih lagi, selanjutnya, lalu, kemudian, disamping itu, lagi pula, juga berikutnya, kedua, ketiga, demikian juga dsb,
2. pernyataan pertentangan dengan kata penghubung : tetapi, melainkan, namun, bagaimana, walaupun, sebaliknya, meskipun, sama sekali, sekalipun dll,
3. pernyataan perbandingan : sebagaimana, sama sebanding, dalam hal yang demikian, dll,
4. pernyataan akibat ( hasil / kausal ) : sebab itu, oleh sebab itu, jadi, maka, akibatnya,
5. pernyataan tujuan : untuk maksud tersebut, supaya, sehingga,
6. pernyataan singkatan : pendeknya, singkatnya, pada umumnya, dengan kata lain, yakni, yaitu, sesunguhnya, misalnya, seperti, sudah dikatakan,
7. pernyataan waktu : sementara itu, segera, beberapa saat kemudian, sesudah itu, kemudian, sesaat,
8. Pernyataan tempat : di sini, di seberang, berdekatan, berdampingan dengan, dekat, dan lain-lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar