Selasa, 06 April 2010

kalimat

KALIMAT

Kalimat adalah satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final dan terdiri atas S dan P.

I.1 Persyaratan Kalimat :
(a) Kelengkapan struktur subjek dan predikat
(b) Permutasian subjek dan predikat
(c) Perwujudan makna gramatikal

I.2 Unsur-unsur sebuah kalimat:
 Contoh penjelasan (a) :
Anak itu sedang menangis

S – P + O



 Catatan : unsur keterangan dalam kalimat tidak mutlak. Oleh karena itu,
penempatan keterangan dapat dilakukan secara bebas.

 Contoh penjelasan (b) : Permutasian hanya antara S – P P - S
- Mereka belum kuliah Belum kuliah mereka
S P P S

Permutasian tidak dapat dilakukan dengan pola O–S–P dan pola S–O–P
Mereka mendiskusikan P4 bisa menjadi : mendiskusikan P4 mereka.
S P O P O S
Permutasian kalimat dilakukan antara S dan P dan tidak antara predikat dengan objek.
Contoh (c) : Kesatuan makna gramatikal
Maksudnya : didasarkan atas makna leksikal  makna leksikal masing-masing kata dalam kalimat mewujudkan kesatuan makna yang logis sekaligus menggambarkan perwujudan dan pikiran penulis atau pembicara.

Contoh : Kalimat yang tidak memenuhi makna gramatikal.
- Pisang ambon itu makan anak kecil.
- Dosen itu mengajar kewiraan di semester III.
- Jalan pikirannya itu kami belum jelas.

I.3 Unsur-Unsur Prinsip Dasar Kalimat
 Unsur-unsurnya: subjek, predikat, objek, dan keterangan
a. Subjek kalimat : unsur pokok kalimat yang akan diterangkan oleh
unsur predikat ; Subjek berupa kata benda atau yang
dibendakan.
 Ujian ditunda sampai minggu depan.
Kb
 Tingginya sama dengan saya.
yang dibendakan
Disertai kata ganti penunjuk itu, ini, dan tersebut yang ditempatkan antara subjek dan predikat.

Meja antik itu sebuah frasa
Jawaban pertanyaan apa yang dan siapa yang menentukan subjek
kalimat
Apa yang saya serahkan ?
Jawabannya : Laporan itu.
Siapa yang menyerahkan ?
Jawabannya : saya.
 Subjek tidak boleh didahului kata tugas, yaitu kata depan dan kata penghubung kecuali kata bahwa.
Kepada mahasiswa harap tenang  bukan kalimat efektif
Mahawsiswa harap tenang  kalimat efektif, karena subjeknya jelas.
 Subjek yang boleh didahului kata bahwa
Sudah kami ketahui bahwa dia tidak datang hari ini.
 Subjek dapat diberikan keterangan pewatas yang.
Icuk Sugiarto yang juara dunia bulutangkis tahun 1983 kalah lagi bertanding dengan Yang Yang.
 Subjek kalimat dapat dihilangkan dalam kalimat majemuk bila subjek kedua kalimat sama.
Mereka ingin pulang karena sudah terlalu letih.
Namun, apabila subjek kalimat pertama tidak sama dengan subjek kalimat kedua, subjek kalimat kedua harus disertakan.
Kampus Universitas Indonesia terletak di Depok sedangkan kampus IKIP masih berada di Rawamangun.




b. Predikat atau sebutan kalimat
Predikat adalah : unsur yang menjelaskan sebjek kalimat.
 Penanda predikat :
• Dapat berupa kata (kata benda, kata kerja, kata sifat, kata bilangan, dan kata depan).
Predikat ditempati oleh lima kelas kata/kelompok kata :
Predikat berupa kata benda atau frasa nomina.
Contoh : Mereka itu mahasiswa.
Predikat berupa kata kerja atau frasa verba.
Contoh : Mereka belajar di teras rumah.
Predikat berupa kata sifat atau frasa adjektiva.
Contoh : Mereka malas ke sekolah hari ini.
Predikat kata bilangan atau frasa numeralia.
Contoh : Kenaikan rata-rata 5%.
Predikat kata depan atau preposisi
Contoh : Utusan itu dari Jepang.
Jawaban pertanyaan mengapa dan bagaimana
Contoh : Mereka // sedang berdiskusi.  Pertanyaan yang tepat
mengapa mereka ?
Pertemuan itu // kurang menarik.  Pertanyaan yang tepat
bagaimana pertemu-
an itu.
Pertemuan dengan subjek : pertukaran tempat antara subjek dan
predikat dan bukan predikat dengan objek.
Contoh : Dosen itu / datang terlambat  Datang terlambat dosen itu.

 Dapat didahului kata keterangan aspek atau modalitas.
Contoh : Sedang berlangsung (duratif) seperti kata sedang, lagi
Sudah selesai berlangsung (perfektif) seperti kata pernah,
telah, sudah
Belum selesai (imperfak) : masih
Mulai berlangsung : mulai.
 Peran dalam predikat : mengungkapkan tiga informasi pernyataan, perintah, pertanyaan.
Peran pernyataan, dapat berupa : Frasa nomina, frasa adjektifa, numeralia, frasa preposisi.
• Peran perintah
• Peran pertanyaan


c. Objek kalimat : melengkapi kesempurnaan kalimt aktif transitif
d. Keterangan kalimat : keterangan tidak harus mutlak ada dalam kalimat.
 Keterangan dapat berupa kata, frasa, dan klausa.
Contoh : Sekarang Indonesia telah dapat berswasembada pangan.
(keterangan berupa kata)
Ujian tulis telah dapat dilaksanakan nanti sore pukul 16.00
(keterangan waktu berupa frasa)
Setelah mendengar berita dari kami, kecewalah dia.
(keterangan waktu berupa klausa).
 Keterangan yang berposisi bebas
Contoh : Di Indonesia hanya ada seorang wartawan Australia.
(keterangan di awal kalimat)
 Keterangan pengganti (aposisi)
• Penempatan dalam kalimat diapit tanda koma (,), tanda pisah (-), dan tanda kurung biasa ((…)).
• Berpotensi menggantikan unsur-unsur kalimat bila unsur-unsur kalimat itu ditiadakan.
• Bila dihilangkan, tidak mengurangi informasi kalimat.
Contoh : Perdana Menteri Birma, Ne Wien, akan mengundurkan diri
dari jabatannya.
Ne Wien, Perdana Menteri Birma, akan mengundurkan diri
dari jabatannya.
Catatan : kata yang digaris dapat dihilangkan.
 Keterangan tambahan
Contoh : Tiazara, mahasiswa semester VI fakultas ekonomi, terpilih
sebagai mahasiswi teladan tahun ini.
 Keterangan pewatas
Penanda keterangan ini dalam kalimat ditandai oleh kata yang
Contoh : Anak yang berpakaian seragam itu adalah siswa SMA.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar