Selasa, 06 April 2010

ragangan

 Ragangan
Ragangan ( outline ) : Suatu rencana kerja yang teratur untuk mendeskripsikan penggambaran dan penyusunan gagasan / pokok pikiran dalam tahap prapenulisan suatu karangan ilmiah. Istilah lainnya adalah : kerangka karangan.

Syarat-syarat ragangan :
1. Tesis dan pernyataan maksud sudah jelas dan benar.

2. Data sudah terkumpul.
3. Tiap unit dalam ragangan mempunyai satu gagasan.
4. Pokok-pokok ragangan disusun secara logis.
Secara logis :
a. unit pokok terperinci secara maksimal
b. tiap rincian ada kaitannya dengan unit atasan langsung, dan
c. urutan rincian baik dan teratur.
5. Pasangan simbol disusun secara taat asas ( konsisten ) dengan menggunakan sistem :
a. Sistem lekuk,
b. Sistem lurus,
c. Sistem gabungan.


a. Sistem lurus
2. ………………. II. ……………….
1.1 ………………. II.1 ……………….
1.2 ………………. II.2 ……………….
1.2.1 ………………. II.2.1 ……………….
1.2.2 ……………….

3. ………………. III. ……………….
3.1 ………………. III.1 ……………….
3.2 ………………. III.2 ……………….






b. Sistem Gabungan
II. ……………….
II.A ……………….
II.A.1 ……………….
II.A.2 ……………….
II.A.3 ……………….
II.B ……………….
II.B.1 ……………….
II.B.2 ……………….

 Penyusunan Ragangan :
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. Perumusan tesis dengan pengungkapan maksud dengan jelas dan benar.
2. Penginventarisasian topik ke dalam subtopik secara maksimal.
3. Pengevaluasian semua topik ke dalam tahapan :
a. Semua bab topik relevan dengan topik,
b. Jangan ada dua topik yang sama, dan
c. Semua topik dan sub topik sudah paralel.
4. Tahapan ( 3a ) dan ( 3b ) dilakukan secara berulang untuk mendapatkan subtopik yang terinci maksimal.
5. Penetapan pola susun ragangan yang tepat :
pola alamiah atau pola logis.
6. Sadarilah ragangan tidak sekali buat.
7. Susunan yang diutamakan adalah bab isi karangan.

• Pola alamiah : didasarkan atas urutan kejadian seperti urutan waktu ( kronologis ), urutan ruang ( spasial ), dan topik yang ada.


• Pola logis : dititikberatkan pada jalan pikiran manusia yang menghadapi masalah-masalah yang digarap seperti urutan klimaks, kausal, deduksi, familiariatas, ( dari urutan yang dikenal dan berangsur ke arah kurang dikenal ) dan akseptabilitas ( mirip familiaritas tetapi menekankan gagasan yang diterima pembaca atau tidak ).


 Manfaat Ragangan
1. Tidak mengolah ide sampai dua kali sehinga tidak keluar dari sasaran karangan;
2. menciptakan klimaks yang tidak sama sehingga ada variasi dalam penyajian materi karangan;
3. mengingatkan penulis pada bahan / materi pembantu ( dapat berupa kartu-kartu data dari hasil penelitian );

4. membaca ulang karangan itu dapat menimbulkan / menciptakan reproduksi yang sama dari pembaca;
5. dapat dilihat dengan jelas wujud, ide, nilai umum, dan spesifikasi karangan;
6. berarti setengah karangan selesai atau merupakan tahap akhir dari penulisan.

* Tahap Penyusuan Ragangan
1. Penetapan topik, tujuan, dan tesis.
2. Inventarisasi topik utama dari tesis.
3. Evaluasi semua topik ( kecil ) yang terinci ( dari tahap kedua ).
4. Perumusan tesisi kembali dengan sempurna (mungkin ada perubahan tahap ketiga ).
5. Penyusunan ragangan sementara ( draf ragangan ).
6. Perumusan tesis akhir dengan sempurna.
7. Penyusuan ragangan formal ( dapat berupa ragangan topik atau ragangan kalimat ) yang siap pakai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar