Selasa, 06 April 2010

Pengembangan paragraf

Pengembangan paragraf

Pengembangan paragraf : rincian gagasan utama paragraf kalimat-kalimat penjelas.
Pengembangan paragraf mencakup dua hal yaitu :

1. perincian utama paragraf secara maksimal ke dalam gagasan bawahan atau kalimat-kalimat penjelas dan,
2. penyusunan gagasan bawahan atau kalimat penjelas tadi ke dalam urutan yang teratur dan logis.
• Pengembangan paragraf itu dapat dilakukan dengan menggunakan :
1. Metode Contoh ;
2. Metode Analogi ;
3. Metode Klimaks Antiklimaks ;
4. Metode Perbandingan Dan Pertentangan ;
5. Metode Klasifikasi ;
6. Metode Kausal ;
7. Metode Proses ;
8. Metode Definisi ;
9. Metode Deduksi ;
10. Metode Induksi.

1). Metode contoh dipergunakan untuk menjelaskan gagasan utama paragraf dengan kalimat-kalimat penjelas.
Kalimat penjelas yang berupa contoh :
a. contoh-contoh spesifik,
b. contoh-contoh seperlunya untuk menunjang suatu kesimpulan,
c. contoh yang ada hubungan langsung dengan gagasan utama paragraf.

 Sebelas tahun yang lalu di Indonesia mengimporkan gerbong - gerbong kereta api dari Perancis. Rupanya cukup mentereng, dan sebagian dilengkapi dengan alat-alat Air Conditioning. Manakah sekarang gerbong - gerbong itu ? sudah rusak dalam keadaan tak terpelihara, patut dipakai pada trayek-trayek tingkat 3 saja guna mengangkut anak - anak sekolah dan kaum petani dari pedusunan ke kota.

Sebuah contoh sama sekali tidak berfungsi untuk membuktikan pendapat seseorang, tetapi dipakai sekedar untuk menjelaskan maksud penulis.










2). Metode Analogi
Pengembangan paragraf model ini diperlukan untuk membandingkan suatu yang sudah dikenal umum dengan gagasan yang belum dikenal umum.
Contoh :
Pengembangan teknologi sungguh menakjubkan. Kehebatannya menandingi kesaktian para satria dan dewa dalam cerita wayang. Kereta-kereta tanpa kuda, tanpa kerbau. Jakarta – Surabaya telah dapat ditempuh dalam satu hari. Deretan kerbau yang panjang penuh barang dan orang hanya ditarik dengan kekuatan air semata. Jaringan kereta api, telah membelah-belah pulauku, asap yang mewarnai tanah airku, dengan garis hitam semakin pudar untuk hilang ke dalam ketiadaan. Dunia rasanya tidak berjarak lagi, telah dihilangkan dengan kawat. Kekuatan bukan lagi monopoli gajah dan badak tetapi telah diganti dengan benda-benda kecil buatan manusia.

3). Metode klimaks - antiklimaks
a. Contoh metode klimaks
Dalam pengembangan komoditas kopi terlihat berbagai instansi yang menangani kegiatan produksi pengolahan, dan pemasaran. Pelbagai kegiatan pembinaan dalam pengembangan komoditi kopi harus didasarkan pada suatu kebijaksanaan komoditas yang konsisten dan terpadu. Kebijaksanaan produksi, pengolahan lahan, dan pemasaran-pemasaran itu harus secara konsisten dan terpadu membina peranan komoditas kopi dalam pembangunan nasional. Demikian pula untuk komoditas pertanian yang lain. Inilah yang disebut kebijaksanaan komoditas terpadu secara vertikal.



b. Contoh Antiklimaks
Studi mengenai pembangunan di pedesaan Indonesia dari dimensi administrasi pembangunan pada hakekatnya memerlukan studi mengenai tiga perspektif. Pertama, kita memusatkan perhatian pada keadaan sumber-sumber yang utama di sekeliling mana penduduk pedesaan harus mengorganisasi eksistensinya, khususnya ciri - ciri yang terkait dengan masalah-masalah yang berskala nasional. Kedua, sebaiknya kita mengenal faktor-faktor sosial dan ekonomi yang menstrukturkan sifat interaksi diantara penduduk pedesaan, baik selaku pribadi maupun selaku anggota dari kesatuan sosial yang berbeda. Ketiga, kita memberi perhatian kepada pemerintah ( birokrasi ) baik sebagai pencerminan dari perspektif yang pertama maupun selaku pelopor perubahan.

4). Metode Perbandingan Pertentangan.
Sesuatu yang akan diperbandingkan perlu diperhatikan untuk melihat segi kesamaan dan segi pertentangan.
Contoh :
Kata keadilan yang dikeluarkan jaksa penuntut umum terhadap seorang terdakwa yang tidak bersalah atau kata keadilan yang dikeluarkan seorang hakim yang menyatakan sesuai dengan kehendak penguasa atau karena telah menerima suap terlebih dahulu tentulah berbeda maknanya dari kata keadilan bagi yang terdakwa yang dijatuhi hukuman, sedangkan dia sama sekali tidak bersalah.

5). Metode Klasifikasi
 Menjelaskan bagaimana suatu gagasan ( pokok ) menjadi anggota dari kelas yang lebih besar.
Contoh :
Tiap tahun industri mobil di seluruh dunia menghasilkan suatu peredaran model yang berbeda-beda, direncanakan untuk melihat berbagai umur, selera, dan kantong. Bagi orang-orang yang membutuhkan pengangkutan yang terpercaya dengan biaya pemakaian yang minimum, tersedia pilihan yang luas atas mobil-mobil kecil atau sedang. Yang berjarak tempuh jauh dengan bensin yang irit. Bagi kaum muda yang menginginkan model yang terakhir tersedia pilihan yang luas atas mobil - mobil sport, dan spesial. Bagi orang “bersifat muda”, orang setengah baya, kaum menengah yang menginginkan prestise digabungkan dengan gaya, ukuran, dan keenakan tersedia secara luas mobil - mobil besar lembut, lengkap dengan semua peralatan tambahan.
Akhirnya, bagi orang-orang yang benar - benar hanya tersedia kelas mobil pilihan yang tidak mewah, dibuat menurut selera langganan yang tidak mudah puas. Atas dasar keempat kategori ini saja, dapatlah dikatakan bahwa industri mobil memperagakan slogan para pedagang mobil : “ Bayarlah dan ambilah pilihan anda”.






6) Metode Kausal
Artinya : sebab dapat berfungsi sebagai gagasan paragraf dan akibat sebagai kalimat penjelas. Atau sebaliknya, akibat dapat berfungsi sebagai gagasan paragraf dan akibat sebagai kalimat penjelas.
Metode ini dapat :
1. menentukan dengan jalan hubungan sebab akibat,
2. membedakan sebab sebenarnya dari hal-hal yang sesuai untuk menghasilkan suatu efek.
Contoh :
Jalan Kebun Jati akhir - akhir ini kembali macet dan semrawut, lebih dari separoh jalan kendaraan kembali tersita oleh kegiatan pedagang kaki lima.. Untuk mengatasinya, pemerintah akan memasang pagar pemisah antara jalan kendaraan dengan trotoar. Pagar ini juga berfungsi sebagi batas pemasangan tenda pedagang kaki lima tempat mereka diizinkan berdagang. Pemasangan pagar ini terpaksa dilakukan mengingat pelanggaran pedagang kaki lima di lokasi itu sudah sangat keterlaluan sehingga menimbulkan kemacetan lalu lintas.

7). Metode Proses
 Menjelaskan fungsi pokok / gagasan paragraf. Dalam pengembangan paragaraf ini yang perlu diperhatikan :
1. Penentuan tahap dasar suatu rangkaian.
2. Penjelasan sedetail mungkin sesuai dengan keperluan - keperluan setiap tahap dalam kaitan. Pengembangan paragraf ini bersifat deskriptif dan bukan argumentatif.


Contoh :
Pembekalan air yang aman merupakan pembiayaan tenaga manusia dan pendapatan di kota-kota modern. Pemurnian air pada dasarnya merupakan proses dua tahap atau tiga tahap yang dilakukan di bawah pengawasan yang ketat oleh ahli-ahli kesehatan dan insinyur. Sebagai langkah pertama air alamiah dari sumber yang paling sedikit keraknya disimpan dalam suatu waduk ( reservoir ) besar, sehingga kebanyakan lumpur, tanah liat, dan pasir terbuang ini disebut pengendapan ( sendimentasi ). Sering dalam air dengan kadar lumpur yang tinggi kapur dan alumunium hidroksida, yang dengan perlakuan-perlakuan membawa bahan-bahan yang masih tersisa, termasuk bakteri - bakteri ke dalam reservoir.










8). Metode Definisi :
 Menjelaskan hakekat gagasan paragraf.
Hal yang perlu diperhatikan dalam metode ini :
1. Penempatan pokok dalam kelas umum lalu menjelaskan perbedaannya dengan anggota kelas lainnya;
2. penentuan ciri khas konsep tersebut;
3. pemberian definisi terbatas tentang istilah atau konsep itu sesuai dengan keperluan.
Pada dasarnya, paragraf dengan metode ini terdapat pada awal karangan, atau awal bab yang lebih panjang guna menjelaskan konsep umum paragraf.
Contoh :
Yang dimaksud dengan bahasa pengantar dalam karangan ini adalah bahasa yang digunakan dalam kegiatan belajar mengajar oleh guru dan murid di sekolah. Sesuai dengan tujuan mengajar di sekolah dasar ( SD ), bahasa pengantar dipergunakan untuk menerangkan dan mengekspresikan serta memahami dan menghayati bahasa pelajaran, agar murid dapat mencapai tujuan pendidikan, yang memilki pengetahuan, terampil, dan memiliki nilai dan sikap yang ditentukan dalam kurikulum. Dalam kegiatan - kegiatan itu bahasa pengantar digunakan baik lisan maupun tulisan.

9). Metode Deduksi
 Menyajikan pernyataan umum sebagai gagasan dan pernyataan khusus atau kalimat penjelas terlebih dahulu kemudian diakhiri dengan kenyataan umum adalah induksi. Cara deduksi ini menempatkan gagasan utama pada awal paragraf, kemudian diikuti dengan rincian - rincian yang berupa kalimat - kalimat penjelas.
Contoh :
Salah satu kedudukan bahasa Indonesia adalah sebagai bahasa nasional. Kedudukan ini dimiliki sejak dicetuskannya Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. kedudukan ini dimungkinkan oleh kenyataan bahasa Melayu yang mendasari bahasa Indonesia telah menjadi lingua franca selama berabad - abad di seluruh tanah air kita. Hal ini ditunjang oleh faktor tidak terjadinya “persaingan bahasa”, maksudnya persaingan bahasa daerah dengan bahasa lainnya untuk mencapai kedudukan sebagai bahasa nasional ( Akhadiah, 1984 : 21 ).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar